Jumat, 05 Februari 2016

Filosofi busana pengantin jawa tengah



Baju Pengantin Adat Jawa Tengah

Sesuai dengan adat budaya masyarakat Jawa Tengah yang penuh dengan tata krama dan etika, pakaian adat dan baju pengantin adat Jawa Tengah banyak mengandung filosofi mendalam tentang kesopanan dan berbagai harapan baik bagi kedua mempelai agar berbahagia dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama pasangan. Kain batik yang dikenakan oleh kedua mempelai pun merupakan perlambangan dari doa untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan ketentraman.



                                          Baju pengantin khas Jawa Tengah (Chandrarini)



Ciri khas busana pengantin Jawa Tengah yang pada umumnya diwakili oleh masyarakat Yogyakarta dan Solo pada umumnya merupakan busana dodotan atau kemben dengan kain batik yang langsung dibalutkan pada tubuh pengantin wanita tanpa mengenakan kebaya terlebih dahulu. Pengantin pria pun tak mengenakan beskap melainkan celana dan kain batik.

Aksesori yang dikenakan oleh kedua mempelai dengan pakaian adat Jawa Tengah ini memang terkesan megah dengan untaian melati dan berbagai hiasan keemasan. Mempelai wanita mengenakan sanggul tradisional dengan tusuk konde berjumlah 9, dan mempelai pria menyelipkan keris yang juga berhias roncean melati pada bagian belakang kain yang dikenakan.


Sumber :
http://fashionmodelku.com/ciri-khas-baju-pengantin-adat-jawa/ Diakses pada tanggal 5 februari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar